Tes psikologi untuk rekrutmen karyawan – pemenuhan akan kebutuhan tenaga professional di beberapa perusahaan saat ini cukup meningkat secara signifikan. Sehingga persaingan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan pun juga ikut tinggi.
Dari beberapa hasil survey yang pernah dilakukan oleh beberapa situs penyedia jasa lowongan kerja, diketahui bahwa beberapa perusahaan mulai melakukan peningkatan terhadap proses rekrutmen di tengah persaingan mendapatkan kandidat yang potensial semakin tinggi.
Oleh karena itu, perubahan metode dalam proses rekrutmen perlu dilakukan oleh perusahaan guna menyiasati kondisi yang tersebut di atas. Metode rekrutmen secara konvensional dengan melakukan seleksi administrasi dan interview tentu tidak cukup membantu secara signifikan. Sehingga perlu dilakukan metode tambahan seperti tes psikologi untuk rekrutmen karyawan.
Adapun beberapa tes psikologi yang bisa digunakan dalam proses rekrutmen diantaranya seperti tes kepribadian, bakat dan minat, kecerdasan, tes prestasi, dan beberapa alat tes psikologi lainnya yang dapat membantu untuk menemukan dan mendapatkan kandidat yang diinginkan.
Seperti yang kita ketahui bahwa peran HRD dalam mendapatkan dan mengelola kandidat yang potensial tidaklah mudah. Tak jarang di beberapa kasus rekrutmen yang dilakukan oleh HRD dalam menghire karyawan tidak menemukan hasil yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam proses rekrutmen itu sendiri.
Tes Psikologi Untuk Rekrutmen Karyawan
Maka dari itu, untuk membantu fungsi HRD dalam melakukan proses rekrutmen, pada kesempatan kali kami akan berbagi informasi tentang beberapa tes psikologi untuk rekrutmen karyawan yang bisa digunakan oleh HRD dalam upaya mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Adapun beberapa alat tes yang bisa digunakan dalam proses rekrutmen sebagaimana yang tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Tes psikologi kecerdasan (Intelligence QuotientTest)
Tes kecerdasan merupakan salah satu tes psikologi yang umum digunakan dalam proses rekrutmen. Keutamaan dari psikotes yang satu ini adalah mampu menggambarkan sejauhmana tingkat kemampuan kandidat dalam berpikir logis dan menyeluruh.
Dengan menggunakan tes kecerdasan pada proses rekrutmen akan membantu perusahaan mengetahui sejauhmana kesiapan kandidat dalam menghadapi tuntutan kerja dan menyelesaikannya secara professional.
Adapun yang termasuk ke dalam jenis tes kecerdasan pada tes psikologi untuk rekrutmen karyawan yang bisa digunakan dalam proses rekrutmen adalah Intelligence Structure Test (IST), Standard Progressive Matrices (SPM), Advanced Progressive Matrices (APM), Tes WAIS, Test CFIT, dan beberapa tes kecerdasan lainnya.
2. Tes psikologi kepribadian (Personality Test)
Tes psikologi lainnya yang bisa digunakan dalam proses rekrutmen karyawan adalah psikotes kepribadian. Keutamaan dari tes yang satu ini adalah dapat memberikan gambaran tentang tingkat kecerdasan emosional, ketahanan mental, loyalitas, dan aspek kepribadian lainnya yang korelasinya dengan pekerjaan.
Adapun beberapa jenis tes kepribadian yang bisa digunakan diantaranya seperti tes Rorschach, Tes Grafis/WARTEG, RMIB, Big Five Personality Test, Edward Personal Preference Schedule (EPPS), dan beberapa tes psikologi lainnya untuk rekrutmen karyawan.
3. Tes psikologi bakat dan minat (Aptitude and Interest Test)
Tes ketiga yang bisa digunakan dalam upaya seleksi karyawan adalah tes bakat dan minat yang notabene dapat memberikan gambaran tentang kemampuan potensial dan ketertarikan kandidat terhadap suatu pekerjaan.
Beberapa jenis psikotes bakat dan minat diantaranya adalah General Aptitude Test Battery (GATB), Differential Aptitude Test (DAT), Flanagan Aptitude Classification Test (FACT), Tes Minat Holland, Kraeplin, dan RMIB.
4. Tes psikologi prestasi (Achievement Test)
Tes psikologi terakhir yang bisa digunakan dalam rekrutmen karyawan adalah achievement test. Keuntungan yang diperoleh dari psikotes yang satu ini, perusahaan dapat mengetahui sejauhmana keahlian kandidat dalam memahami dan menyelesaikan tugas pekerjaan yang menjadi tangggung jawabnya.
Adapun beberapa jenis tes prestasi yang umum digunakan dalam proses rekrutmen, yaitu Diagnostic Test, Tes Sumatif, dan Tes Formatif.
Selain dari beberapa tes psikologi untuk rekrutmen karyawan yang tersebut di atas. Ada satu test juga yang tidak boleh dilewati oleh HRD untuk menyeleksi kandidat sebelum dinyatakan lolos dan bergabung untuk bekerja.
Adapun tes yang dimaksud adalah tes kesehatan. Tujuan dari dilakukannya tes kesehatan adalah untuk mengetahui akan kesiapan kandidat untuk bekerja dari sisi kesehatan. Tentunya setiap perusahaan tidak ingin kinerja karyawan bermasalah hanya karena kondisi kesehatan. Oleh karena itu, selain mengimplementasi beberapa psikotes di atas. Penerapan tes kesehatan juga diperlukan dalam proses rekrutmen.
Manfaat Tes Psikologi Untuk Proses Rekrutmen Karyawan
Dalam kondisi persaingan mendapatkan kandidat yang potensial semakin ketat seperti yang tersebut di atas, tuntutan produktivitas yang semakin tinggi. Maka penting bagi perusahaan untuk menerapkan tes psikologi untuk rekrutmen karyawan. Agar produktivitas perusahaan tetap terjaga dan berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa perusahaan rasakan jika menggunakan tes psikologi dalam proses rekrutmen karyawan:
1. Dapat mengukur potensi kecerdasan kandidat
Manfaat pertama yang bisa dirasakan oleh perusahaan jika menerapkan psikotes dalam proses rekrutmen adalah dapat mengukur tingkat kecerdasan kandidat yang akan merekan hire dan menerima tugas dan tanggung jawab pekerjaan.
Kecerdasan dalam konteks ini bukan hanya tentang kecerdasan intelegensi saja, melainkan juga kecerdasan emosional, dan kecerdasan dalam mengelola dan mengembangkan karyawan. Umumnya, yang demikian ini diperuntukkan bagi kandidat yang melamar di posisi strukural di dalam perusahaan.
2. Dapat mengetahui kepribadian kandidat
Pada sesi interview tentunya semua kandidat akan menampilkan perfoma terbaiknya agar bisa diterima dan lolos pada tahapan seleksi karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dalam menerapkan tes psikologi untuk rekrutmen karyawan agar perusahaan mengetahui akan kemampuan kandidat dalam menerima beban kerja melalui kepribadian kandidat yang diinterview.
3. Dapat memprediksi performa kerja kandidat
Setiap kandidat tentunya memiliki performa kerja yang berbeda-beda sesuai dengan potensinya masing-masing. Ada yang mampu bekerja secara team, dan ada pula yang performa kerjanya lebih baik pada saat bekerja sendiri.
Kondisi-kondisi kerja seperti yang tersebut di atas bisa perusahaan ketahui dengan cara menjadikan psikotes sebagai salah satu prosedur seleksi.
Selain itu, psikotes juga dapat membantu perusahaan mengetahui ketahanan kerja kandidat, baik itu terhadap tekanan atau pun dealine pekerjaan. Pasalnya, jika ketahanan kandidat terhadap kedua hal tersebut tidak dapat diprediksi, dikhawatirkan kinerja kandidat bermasalah atau hal terburuknya kandidat mengajukan resign.
4. Pemetaan karyawan
Seperti yang kita ketahui bahwa tes psikologi untuk rekrutmen karyawan dapat membantu perusahaan mengetahui potensi yang dimiliki oleh kandidat. Oleh karenanya, dengan mengetahui potensi tersebut akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pemetaan karyawan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Karena jika seorang karyawan itu dalam bekerja sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka tidak menutup kemungkinan produktivitas kerja akan lebih maksimal dibandingkan dengan mereka yang bekerja tidak sesuai dengan potensi.
5. Memudahkan rencana penempatan
Setiap perusahaan tentunya memiliki kebijakan tentang program demosi, mutasi, dan promosi jabatan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di tempat atau posisi tertentu. Dengan melakukan psikotes dalam proses seleksi karyawan, dapat memudahkan perusahaan untuk menjalankan program tersebut dan menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja
Tes psikolo untuk rekrutmen karyawan pada dasarnya dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Pasalnya, produktivitas kerja sendiri korelasinya dengan kemampuan dalam bekerja secara efektif. Dan karyawan yang mampu bekerja secara efektif ditentukan oleh keberhasilan HRD dalam melakukan seleksi serta menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan potensinya.
7. Dapat meminimalisisr turn over
Turn over atau pengunduran diri merupakan hal yang biasa terjadi di beberapa perusahaan. Dimana salah satu penyebabnya adalah ketidak puasan kerja yang dirasakan oleh karyawan itu sendiri. Nah dengan menerapkan psikotes, perusahaan mampu menempatkan karyawan pada posisi dimana terdapat kesesuaian antara gaji dan beban kerja yang notabene menjadi indikator kepuasan kerja itu sendiri.
Penutup
Pada intinya, bagi perusahaan yang menjalankan tes psikologi untuk rekrutmen karyawan, tidak menutup kemungkinan dapat mengelola sumber daya manusianya secara baik. Sehingga produktivitas kerja tetap terjaga dengan baik dan berdampak positif bagi perkembangan perusahaan untuk kedepannya.
Demikianlah informasi tentang pentingnya penerapan psikotes dalam proses rekrutmen karyawan bagi perusahaan. Semoga informasi yang kami sampaikan di atas dapat memberikan manfaat serta membuka wawasa kita akan pentingnya menggunakan tes psikologi dalam proses rekrutment.
Posting Komentar
Posting Komentar