Rumus menghitung gaji bersih – Gaji atau upah merupakan hak dasar karyawan dalam bentuk uang yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa atas hasil dari pekerjaan yang dilakukan. Dalam prakteknya, upah akan dibayarkan berdasarkan status kerja seperti pekerja harian, borongan, kontrak atau tetap.
Bagi karyawan yang berstatus pekerja harian dan borongan, umumnya akan menerima gaji setiap dua minggu sekali. Sedangkan bagi mereka yang berstatus kontrak dan tetap akan menerima gaji satu bulan sekali yaitu setiap 30 atau 31 akhir bulan.
Dalam konteks penggajian sendiri, gaji dibagi ke dalam dua jenis. Dimana yang pertama adalah gaji kotor, dan yang kedua adalah gaji bersih.
Secara definisi, gaji kotor adalah gaji keseluruhan yang diterima oleh karyawan sebelum dilakukan pemotongan pajak dan beberapa potongan lainnya. Sedangkan gaji bersih adalah gaji terakhir take home pay yang diterima setelah dilakukan pemotongan pajak dan beberapa potongan lainnya sesuai rumus menghitung gaji bersih yang akan kami jelaskan di bawah ini.
Rumus Menghitung Gaji Bersih
Seperti yang sudah kami sampaikan di atas bahwa gaji bersih merupakan hitungan akhir dari upah yang diterima, setelah dilakukan beberapa potongan yang ditanggungkan kepada karyawan seperti potongan pajak, BPJS, ketidak hadiran, dan potongan lainnya sesuai ketentuan rumus menghitung gaji bersih yang banyak diterapkan di beberapa perusahaan.
Setiap perusahaan tentunya menggunakan rumus penghitungan gaji dalam menentukan berapa upah yang akan diterima oleh karyawan. Hal itu dikarenakan upah merupakan hal yang sangat sensitif yang berpotensi memicu perselisihan jika tidak dihitung secara benar dan akurat. Adapun contoh penghitungan gaji bersih adalah sebagai berikut:
Dari contoh hitungan gaji di atas, dapat kita ketahui bahwa rumus untuk menghitung gaji bersih adalah dengan menjumlahkan terlebih dahulu beberapa komponen upah seperti gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan tidak tetap, dan upah lembur.
Hasil dari penjumlahan tersebut nantinya akan dikurangi dengan beberapa potongan seperti potongan absent, pajak, BPJS, dan potongan transport. Sehingga dari rumus menghitung gaji bersih seperti contoh di atas akan diketahui berapa jumlah akhir gaji yang akan diterima oleh karyawan.
Adapun rumus yang biasa digunakan untuk menghitung gaji karyawan secara manual di excel adalah rumus vlookup dan hlookup yang notabene merupakan fungsi dasar excel yang bertujuan untuk mencari sumber data seperti gaji dan beberapa komponen lainnya.
Namun seiring dengan berkembangnya dunia digital. Saat ini, beberapa perusahaan besar sudah menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk menghitung gaji karyawan, baik itu gaji kotor atau gaji bersih. Dimana salah satunya adalah dengan database gaji karyawan dengan mysql.
Penggunaan algoritma kecerdasan buatan ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung gaji karyawan secara cepat dan akurat. Sehingga kemungkinan kesalahan hitung lebih kecil jika dibandingkan dengan rumus menghitung gaji bersih secara manual.
Komponen Upah Yang Dijadikan Dasar menghitung gaji bersih
Dalam pemberian gaji bersih, setiap perusahaan tentunya mengacu pada rumus penghitungan upah yang telah ditentukan. Dan dasar dalam membuat rumus menghitung gaji bersih adalah komponen upah.
Yang dimaksud dengan komponen upah adalah unsur upah yang terbentuk dalam suatu sistem atau kesatuan upah yang diterima oleh karyawan dan tertulis di dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau aturan perundang-undangan.
Adapun beberapa komponen upah sendiri diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah upah dasar yang diterima karyawan berdasarkan atas jenis atau jabatan dari karyawan itu sendiri. Adapun besarannya relatif, tergantung kesepakatan di awal. Namun yang pasti gaji pokok tidak boleh lebih rendah dari UMK/UMP yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Tunjangan jabatan
Tunjangan jabatan merupakan salah satu komponen gaji yang juga digunakan dalam rumus menghitung gaji bersih. Umumnya, tunjangan jabatan ini akan diterima oleh karyawan setiap bulannya , namun besarannya tergantung jenis jabatan yang diterima oleh karyawan di dalam perusahaan.
3. Tunjangan masa kerja
Sama halnya dengan tunjangan jabatan. Tunjangan masa kerja juga merupakan komponen gaji yang diterima karyawan setiap bulannya. Hanya saja besarannya tergantung berapa lama karyawan tersebut bekerja dan berkontribusi terhadap perusahaan.
4. Tunjangan prestasi
Secara definisi, tunjangan prestasi merupakan imbalan yang diterima oleh karyawan atas dasar prestasi selama ia bekerja. Umumnya, besaran dari tunjangan prestasi ini berdasarkan atas penilain kinerja selama satu tahun yang dilakukan oleh perusahaan.
Baik tunjangan prestasi, jabatan, dan tunjangan masa kerja merupakan tunjangan tetap yang digunakan dalam rumus menghitung gaji bersih. Dan pemberiannya dilakukan secara teratur serta dibayarkan bersamaan dengan gaji pokok.
5. Tunjangan transport
Tunjang transport merupakan salah satu tunjangan tidak tetap yang diterima karyawan sesuai dengan jumlah hari mereka masuk bekerja. Untuk besarannya tergantung kebijakan dari perusahaan. Umumnya mengacu pada jarak tempuh antara rumah ke tempat kerja.
6. Tujangan kehadiran
Sama halnya dengan tunjangan transport. Tunjangan kehadiran juga merupakan tunjangan tidak tetap yang diterima oleh karyawan setiap bulannya. Biasanya tunjangan kehadiran ini diberikan kepada karyawan yang terhitung kehadirannya penuh dalam satu bulan. Untuk besarannya juga tergantung kebijakan dari perusahaan.
7. Upah lembur
Upah lembur juga menjadi salah satu komponen upah yang dimasukkan pada rumus menghitung gaji bersih. Upah lembur sendiri merupakan uang balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja seharusnya. Artinya, setiap karyawan yang bekerja melebihi jam kerja terjadwal akan diberikan upah tambahan berupa upah lembur.
Dari kesemua komponen di atas akan dibagi ke dalam tiga jenis komponen upah. Dimana tiga jenis tersebut diantaranya adalah gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.
Dari ketiga jenis komponen upah tersebut tidak dapat dipisahkan sebagaimana yang telah diatur di SE Menteri Nomer 07 Tahun 1990. Mengingat, baik gaji poko, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap merupakan komponen upah yang digunakan untuk menghitung gaji kotor dan gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan.
Penutup
Rumus menghitung gaji bersih umumnya digunakan oleh semua perusahan dengan tujuan untuk menghitung nilai gaji bersih yang akan diterima oleh karyawan setelah dilakukan beberapa pemotongan yang ditanggungkan kepada karyawan itu sendiri.
Namun demikian, terdapat beberapa perusahaan yang dalam proses penghitungan gaji tidak membebankan potongan apapun kepada karyawan, sehingga gaji yang diterima oleh karyawan adalah gaji kotor keseluruhan tanpa potongan apapun. Dan yang demikian ini tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Semoga pemaparan tentang penghitungan gaji bersih sebagaimana yang tersebut di atas dapat memberikan manfaat. Sehingga dapat membantu Anda semua untuk lebih memahami tentang cara menghitung gaji bersih yang seharusnya Anda terima.
Jika informasi di atas dirasa dapat memberikan manfaat. Jangan lupa untuk membantu share artikel ini agar manfaatnya juga tersampaikan dan dirasakan pula oleh orang lain. Terima kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar